Jurnalistik? Dulu saat SMK, aku tahu
istilah jurnalistik hanya tentang pertelevisian. Entah ada makna apa di balik kata
tersebut. Melihat sekolompok berseragam yang ada di televisi membuatku ingin
menjadi bagian dari mereka.
Aku sepertinya memang korban tv.
Saat itu, waktu sepulang sekolah aku menyempatkan diri untuk menonton tv. Baik
berita maupun acara gosip para artis. Sejak saat itu, aku penasaran sistem
kerja di balik layar tabung tersebut.
Ditambah lagi, setelah aku menonton
drama Korea mengenai perjuangan seorang wartawan di televisi. Pergi pagi pulang
petang, masuk ke pedalaman, mengahadapi suatu rintangan. Sungguh menantang!
Tampil di televisi, dengan gaya yang khas nan lugas dan tegas. Membacakan
sebuah berita hangat di depan banyak khalayak, itulah impianku. Walaupun banyak yang menganggap remeh pekerjaan seorang jurnalis. Namun, aku percaya semua pekerjaan itu baik, asalkan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya.
Apalagi saat ini, sulit sekali untuk
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Media kerap djadikan saluran
untuk penyebaran pernyatan-pernyataan pemerintah yang sering dieksploitasi oleh
toko-toko politik berkuasa.
Menurut buku Jurnalisme Dasar karya Luwi Ishwara menyatakan, kewajiban pertama
jurnalisme adalah kebenaran. Maksudnya adalah suatu proses yang dimulai dengan
displin prosfesional dalam pengumpulan dan verifikasi fakta. Wartawan kemudian
berusaha menyampaikan makna tersebut dalam sebuah laporan yang adil dan terpercaya.
Jurnalisme itu bukan mesin.
Jurnalisme adalah seni dan profesi dengan tanggung jawab profesional-art dan craft with profesional responsibilities yang mensyaratkan
wartawannya melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk
menangkap aspek-aspek yang unik, seperti yang dituang dalam buku Jurnalisme Dasar.
Untungnya saja aku diterima sebagai
mahasiswa Jurnalistik. Makin kuselami apa yang diajarkan di bidangku saat
ini. Dunia Jurnalistik tidak hanya di televisi saja, namun ada media cetak,
radio, bahkan media online yang saat
ini sedang menjamur. Aku ingin bisa menguasai baik itu tv maupun radio dan online. Intinya, fakta dan kebeneran
perlu ditegakkan di pekerjaan tersebut.
Sungguh kisah yang panjang ya, ukhti Devi!
BalasHapusMakasih ukh:))
HapusMbak devi, prefer jadi pembawa berita apa yg cari berita? Apasih sebutannya wkwk
BalasHapusSaya mah apa aja kak Julia, mana yang terbaik😅
Hapus